Penemuan baru di indonesia berupa minyak sawit yang di ubah menjadi bahan bakar bensin sudah mulai diketahui sejak 1 mei 2019 oleh sosok IGB Ngurah Makertiharta yang merupakan akademisi Reaksi Kimia dan Katalis Institut Teknologi Bandung, berhasil mengolah minyak sawit menjadi bensin di Bandung.
Penelitian tentang minyak sawit ini sebenarnya sudah dilakukan mulai dari 35 tahun silam oleh profesor subagjo bersama rekan-rekannya di ITB.
Bahan bakar nabati yang dihasilkan dari teknologi yang ada bersifat drop-in, di mana bahan bakar ini dapat dipakai dalam mesin secara langsung tanpa harus dicampur dengan BBM dari fosil.
Bahkan, setelah melewati serangkaian pengujian, minyak sawit yang telah diolah dengan katalis hasilnya sangat persis, dengan senyawa yang ada pada energi fosil. Nantinya, produk turunan berupa energi yang dihasilkan ini akan diberi nama sesuai dengan jenis nya, yaitu bensin menjadi bensin nabati, diesel menjadi diesel nabati dan avtur juga jadi avtur nabati.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Komisi Eropa telah memutuskan bahwa kelapa sawit bakal dijegal d Benua Biru itu karena dianggap mengakibatkan deforestasi berlebihan, sehingga penggunaannya dalam bahan bakar transportasi harus dihapuskan. Sesuai rencana, hal tersebut akan dilakukan secara bertahap pada 2019 hingga 2023 dan dikurangi menjadi nol pada 2030. Peraturan inilah yang sempat mendapat penolakan keras dari negara-negara penghasil kelapa sawit (Council of Palm Oil Producing Countries/CPOC) terutama dimotori Indonesia dan Malaysia.
Namun dengan adanya teknologi temuan para anak bangsa yang bisa mengubah minyak sawit menjadi bahan bakar non-fosil (nabati), diprediksi bakal menyulitkan Eropa untuk meloloskan aturannya tersebut. Alasan tidak ramah lingkungan, jelas bukanlah hal yang tepat jika nantinya dialamatkan pada produk energi terbarukan itu. Tak salah bila beberapa negara di Eropa diprediksi bakal merasa panik seperti yang diutarakan oleh salah satu ilmuwan ITB di atas.
Dengan adanya teknologi yang bisa mengubah minyak sawit menjadi bahan bakar non-fosil (nabati), industri kelapa sawit yang terus menerus dikembangkan bakal memiliki beberapa keuntungan, seperti harga sawit yang meningkat karena bisa diserap untuk sektor energi dan menjadi nilai tambah dari produk turunan yang dihasilkan. Doakan semoga bisa cepat berkembang ya sahabat 🤗